Dewasa ini lobster air tawar sedang marak di Indonesia, namun produksi domestik kita belum memenuhi permintaan dalam negeri yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan belum banyaknya yang menggeluti budidaya lobster air tawar, petani yang sudah membudidayakan kebanyakan dikota-kota besar seperti dijakarta dan Yogyakarta. Sementara itu propek luar negeri mesih terbuka lebar tidak sedikit Negara di Asia dan Eropa mengimpor lobster air tawar untuk kebutuhan dalam negerinya.
Melihat wacana diatas begitu berpotensinya lobster air tawar sehingga perlunya kita menambah kuantitas lobster air tawar tersebut, hal ini bertujuan memenuhi permintaan lobster yang sagat tinggi, selain kuantitas kita juaga harus memperhatikan kualitas lobster, karena jika kualitas lobster bagus maka peluang mengekspor lobster air tawar cukup besar dan akhirnya kita menjadi salah satu Negara pengekspor lobster terbesar dan diperhitungkan.
Harapan tadi bisa terhujud jika ada keseriusan dari pihak pemerintah terutama pemerintah daerah untuk mengalakan lobster, selain keseriusan pemerintah untuk mengalakan lobster petani juga berperan penting karena notabene sebagai pelaksana dilapangan oleh karena itu petani harus menguasai pembudidayaan lobster air tawar agar kuantitas maupun kualitas bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Bak budidaya adalah salah satu hal penting dalam proses budidaya lobster air tawar maka penulis memilih sebagai sumber bacaan dalam artikel ini.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Cangkul 2 buah
b. Ember 3 buah
c. Wesi atau alat buat perata lebrokan 2 buah.
d. Selang
e. Papan
2. Bahan
a. Batu bata 2000 buah
b. Semen 16 sak atau 8 kuintal
c. Pasir satu rit atau satu mobil truk
d. Air secukupnya.
e. Lahan 15x 5 m2
f. Pralon 12 m
Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membersihkan lahan yang akan dibuat bak.
a. Membersihkan plastik, rumput dan sampah yang lainnya.
b. Prataan dasar bertujuan supaya bak tidak miring.
3. Pembuatan adukan semen dengan pasir atau pengacian
a. Buat tempat pengadukan yaitu berbentuk lubang persegi panjang dengan kedalaman 15 cm panjang 1,5 m dan lebar 1m.
b. Campur pasir dan semen dengan perbandingan 5 : 1.
c. Kemudian beri air dan aduk-aduk sampai berbentuk adonan, lalu adonan bisa digunakan untuk perekat atau penyusun batu bata.
4. Penyusunan batu bata.
a. Hitung volume selimut dan luas alas bak
P = 3 m, L = 1,5 m, t = 1 m, tebal = 15 cm
Volume selimut :
Sisi 1 = 3 m x 1 m x 0,15 m = 0,45 m3
Sisi 2 = 3 m x 1 m x 0,15 m = 0,45 m3
Sisi 3 = 1,5 m x 1 m x 0,15 m = 0,225 m3
Sisi 4 = 1,5 m x 1 m x 0,15 m = 0,225 m3 +
= 1,35 m3
Luas alas bak = 3m x 1,5m = 4,5m2
b. Hitung Volume dan Luas alas batu bata
P = 30 cm, L = 15 cm, t = 5 cm
Volume = 30 cm x 15 cm x 5 cm = 2250 cm3
Luas alas = 30 cm x 15 cm = 450 cm2
c. Hitung jumlah batu bata yang dibutuhkan
Volume selimut bak + Luas alas bak - 10 % dari hasil
Volume batu bata Luas alas batu bata
1,35 m3 + 4,5 m2 - 10 % dari hasil
2250 cm3 450 cm2
1350000 cm3 + 45000 cm2 - 10 % dari hasil
2250 cm3 450 cm2
600 + 100 - 70 = 630 buah / bak
Bak yang dibuat sebanyak tiga buah maka batu bata yang dibutuhkan yaitu sebanyak : 650 x 3 = 1890 buah batu bata
5. Pembaluran atau Pelebrokan
a. Pelebrokan atau pembaluran dilakukan setelah batu bata disusun hal ini bertujuan menguatkan atau memperkokoh bak
b. Setelah pempelebrokan dengan perbandingan pasir dan semen 5 : 1, kemudian dihaluskan dengan semen yang di campur air hal ini bertujuan supaya bak kelihatan indah dan menarik
6. Pemasangan peralon pada outlet
Pembuatan bak budidaya lobster air tawar yaitu sebanyak tiga buah dengan ukuran bak : panjang 3 m, lebar 1,5 m, kedalaman 1 m dan ketebalan bak 15 cm, masing-masing bak memerlukan komposisi bahan-bahan :
Batu bata 630 buah
Semen 5 sakatau 2,5 kuintal
Pasir 13 kuintal
Peralon 10 inci sebanyak 1m dan 2 inci sebanyak 3 m.
Setelah bak dibuat perlu dilakukan perlakuan khusus , karena dikhawatirkan pengaruh senyawa kimia masih berada pada bak tersebut, perlakuan khususnya yaitu dengan mengisi bak dengan air dan diberi jerami serta bahan organik lainnya
penunjang kegiatan diantaranya :
1. Perhitungan bahan
Pembuatan bak budidaya lobster air tawar terlebih dahulu kita harus menghitung kebutuhan bahan, hal ini bertujuan supaya dalam pelaksanaan tidak mengalami salah perhitungan yang akibatnya :
a. Jika kelebihan bahan, maka bahan yang lebih itu akan terbuang dengan percuma dan bisa dikatakan kita salah perhitungan atau rugi
b. Dan apabila bahan itu kurang, akan menghambat proses pembuatan bak.
2. Pemilihan lokasi
Lokasi dalam pembuatan bak harus diperhatikan karena sangat berpengaruh sekali terhadap :
a. Keamanan dalam proses budidaya.
b. Memudahkan dalam transportasi.
Mempermudah dalam mendapatkan fasilitas penunjang, dan lain-lain.
Mengenai Saya
- Nautika
- Jeunieb, Bireuen. NAD, Indonesia
- Penulis dilahirkan pada tanggal 26 september 1984 di Desa Leugeu Kec. Peureulak Kab. Aceh Timur Prov. Nanggroe Aceh Darussalam, dari ayah Muhammad Yacob dan ibu Zaibah. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Peureulak pada tahun 1998, lulus SMP Negeri 1 Peureulak Kab. Aceh Timur tahun 2001, lulus SMK Negeri 1 Peureulak Aceh Timur tahun 2004. penulis menyelesaikan pendidikan D-III Nautika Perikanan Laut di UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman) Purwokerto Jawa Tengah tahun 2007, dan menyelesaikan studi D4 Akuakultur di Sekolah Ilmu Teknologi Hayati- ITB (Institut Teknologi Bandung) Jawa Barat pada tahun 2009
Pencarian
Rabu, 11 November 2009
PEMBUATAN BAK BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
Diposting oleh Nautika di 23.50
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WAKTU SETEMPAT
showClock(obj);
Laman
Blog Archive
-
▼
2009
(65)
-
▼
November
(53)
- Pakan Alami ( Artemia)
- Makalah Biologi Struktur Dan Fungsi Sel
- Keramba Jaring Apung (KJA)
- USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
- PEMBUATAN ROUGHAGE
- PEMBUATAN FERMENTASI JERAMI
- PEMBUATAN BAK BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
- SEKILAS TENTANG PENDIDIKAN
- Pengelolaan Pakan Alami Untuk Usaha Pembenihan Ikan
- BASIC SAFETY TRAINING
- PEMBENIHAN IKAN MAS
- MANAJEMEN OPERASIONAL UNIT PENANGKAPAN DENGAN ALAT...
- TINGKAH LAKU IKAN
- DAERAH PENANGKAPAN IKAN (Fishing Ground)
- ALAT TANGKAP RAWAI TUNA
- ’’MEMAHAMI PSIKOLOGI KEADAAN SISWA DENGAN AJARAN I...
- MASALAH UAN
- SKENARIO PEMBELAJARAN
- TEKNIK PENANGKAPAN IKAN DENGAN TRAWL
- PEMBENIHAN LELE DUMBO SEMI INTENSIF
- PEMBESARAN IKAN NILA
- BUDIDAYA CACING TABIFEK
- MASADEPAN NAUTIKA PERIKANAN INDONESA
- PENYAKIT IKAN
- PEMBENIHAN UDANG WINDU
- PEMBESARAN UDANG DITAMBAK
- BUDIDAYA PAKAN ALAMI
- Makalah Sejarah Tentang Tarumanegara
- Makalah Sejarah Tentang Pulau Bali
- Makalah Sejarah Tentang Candi Borobudur
- Makalah Biologi Tentang Inseminasi Pada Sapi
- Makalah Biologi Tentang Keragaman Hewan Vetebrata ...
- Makalah Biologi Tentang Polusi Air
- Cerpen Bahasa Indonesia 3
- Cerpen Bahasa Indonesia 2
- Cerpen Bahasa Indonesia 1
- Cerpen Bahasa Inggris 3
- Cerpen Bahasa Inggris 2
- Cerpen Bahasa Inggris 1
- PROSEDUR DARURAT DAN KESELAM ATAN PELAYARAN
- KOMUNIKASI DAN MERSAR
- AZAS-AZAS PEMUATAN / PEMADATAN
- PENGATURAN MUATAN KAPAL
- Keseimbangan kapal (Stabilitas kapal)
- Sifat-sifat fisik serta kimia air laut
- Oceanography
- Geografi Dan Meteorologi Terapan
- Cara Mengoperasikan Radio Detection And Ranging (R...
- Benda Bantu Navigasi
- ALAT TANGKAPAN IKAN DENGAN MENGUNAKAN PURSE SAEINE
- mikroalga
- Makalah Sejarah Tentang Pulau Bali
- PELAYARAN DATAR
-
▼
November
(53)
0 komentar:
Posting Komentar