Rabu, 11 November 2009

PEMBUATAN BAK BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR

Dewasa ini lobster air tawar sedang marak di Indonesia, namun produksi domestik kita belum memenuhi permintaan dalam negeri yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan belum banyaknya yang menggeluti budidaya lobster air tawar, petani yang sudah membudidayakan kebanyakan dikota-kota besar seperti dijakarta dan Yogyakarta. Sementara itu propek luar negeri mesih terbuka lebar tidak sedikit Negara di Asia dan Eropa mengimpor lobster air tawar untuk kebutuhan dalam negerinya.
Melihat wacana diatas begitu berpotensinya lobster air tawar sehingga perlunya kita menambah kuantitas lobster air tawar tersebut, hal ini bertujuan memenuhi permintaan lobster yang sagat tinggi, selain kuantitas kita juaga harus memperhatikan kualitas lobster, karena jika kualitas lobster bagus maka peluang mengekspor lobster air tawar cukup besar dan akhirnya kita menjadi salah satu Negara pengekspor lobster terbesar dan diperhitungkan.
Harapan tadi bisa terhujud jika ada keseriusan dari pihak pemerintah terutama pemerintah daerah untuk mengalakan lobster, selain keseriusan pemerintah untuk mengalakan lobster petani juga berperan penting karena notabene sebagai pelaksana dilapangan oleh karena itu petani harus menguasai pembudidayaan lobster air tawar agar kuantitas maupun kualitas bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Bak budidaya adalah salah satu hal penting dalam proses budidaya lobster air tawar maka penulis memilih sebagai sumber bacaan dalam artikel ini.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Cangkul 2 buah
b. Ember 3 buah
c. Wesi atau alat buat perata lebrokan 2 buah.
d. Selang
e. Papan
2. Bahan
a. Batu bata 2000 buah
b. Semen 16 sak atau 8 kuintal
c. Pasir satu rit atau satu mobil truk
d. Air secukupnya.
e. Lahan 15x 5 m2
f. Pralon 12 m


Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membersihkan lahan yang akan dibuat bak.
a. Membersihkan plastik, rumput dan sampah yang lainnya.
b. Prataan dasar bertujuan supaya bak tidak miring.
3. Pembuatan adukan semen dengan pasir atau pengacian
a. Buat tempat pengadukan yaitu berbentuk lubang persegi panjang dengan kedalaman 15 cm panjang 1,5 m dan lebar 1m.
b. Campur pasir dan semen dengan perbandingan 5 : 1.
c. Kemudian beri air dan aduk-aduk sampai berbentuk adonan, lalu adonan bisa digunakan untuk perekat atau penyusun batu bata.
4. Penyusunan batu bata.
a. Hitung volume selimut dan luas alas bak
P = 3 m, L = 1,5 m, t = 1 m, tebal = 15 cm
Volume selimut :
Sisi 1 = 3 m x 1 m x 0,15 m = 0,45 m3
Sisi 2 = 3 m x 1 m x 0,15 m = 0,45 m3
Sisi 3 = 1,5 m x 1 m x 0,15 m = 0,225 m3
Sisi 4 = 1,5 m x 1 m x 0,15 m = 0,225 m3 +
= 1,35 m3
Luas alas bak = 3m x 1,5m = 4,5m2
b. Hitung Volume dan Luas alas batu bata
P = 30 cm, L = 15 cm, t = 5 cm
Volume = 30 cm x 15 cm x 5 cm = 2250 cm3
Luas alas = 30 cm x 15 cm = 450 cm2
c. Hitung jumlah batu bata yang dibutuhkan
Volume selimut bak + Luas alas bak - 10 % dari hasil
Volume batu bata Luas alas batu bata

1,35 m3 + 4,5 m2 - 10 % dari hasil
2250 cm3 450 cm2

1350000 cm3 + 45000 cm2 - 10 % dari hasil
2250 cm3 450 cm2

600 + 100 - 70 = 630 buah / bak

Bak yang dibuat sebanyak tiga buah maka batu bata yang dibutuhkan yaitu sebanyak : 650 x 3 = 1890 buah batu bata

5. Pembaluran atau Pelebrokan
a. Pelebrokan atau pembaluran dilakukan setelah batu bata disusun hal ini bertujuan menguatkan atau memperkokoh bak
b. Setelah pempelebrokan dengan perbandingan pasir dan semen 5 : 1, kemudian dihaluskan dengan semen yang di campur air hal ini bertujuan supaya bak kelihatan indah dan menarik
6. Pemasangan peralon pada outlet
Pembuatan bak budidaya lobster air tawar yaitu sebanyak tiga buah dengan ukuran bak : panjang 3 m, lebar 1,5 m, kedalaman 1 m dan ketebalan bak 15 cm, masing-masing bak memerlukan komposisi bahan-bahan :
 Batu bata 630 buah
 Semen 5 sakatau 2,5 kuintal
 Pasir 13 kuintal
 Peralon 10 inci sebanyak 1m dan 2 inci sebanyak 3 m.
Setelah bak dibuat perlu dilakukan perlakuan khusus , karena dikhawatirkan pengaruh senyawa kimia masih berada pada bak tersebut, perlakuan khususnya yaitu dengan mengisi bak dengan air dan diberi jerami serta bahan organik lainnya
penunjang kegiatan diantaranya :
1. Perhitungan bahan
Pembuatan bak budidaya lobster air tawar terlebih dahulu kita harus menghitung kebutuhan bahan, hal ini bertujuan supaya dalam pelaksanaan tidak mengalami salah perhitungan yang akibatnya :
a. Jika kelebihan bahan, maka bahan yang lebih itu akan terbuang dengan percuma dan bisa dikatakan kita salah perhitungan atau rugi
b. Dan apabila bahan itu kurang, akan menghambat proses pembuatan bak.

2. Pemilihan lokasi
Lokasi dalam pembuatan bak harus diperhatikan karena sangat berpengaruh sekali terhadap :
a. Keamanan dalam proses budidaya.
b. Memudahkan dalam transportasi.
Mempermudah dalam mendapatkan fasilitas penunjang, dan lain-lain.



0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com