Pendidikan merupakan suatu alat yang menunjang tujuan hidup umat manusia, baik masa kini maupun masa yang akan datang. Pendidikan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi umat manusia, khususnya peserta didik dan umumnya bangsa Indonesia.
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah pengaruh, bimbingan, arahan dari orang dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang yang meliputi cipta, rasa, karsanya.
Berarti perbuatan yang dilakukan oleh pendidikan yang sadar. Pengaruh yang diberikan oleh pendidik itu selalu ditujukan untuk membentuk pribadi, jadi selalu menanamkan nilai-nilai termasuk nilai moral, budi pekerti, etik, estetika, karakter. Diharapkan setelah dewasa menjadi insan yang sempurna baik bagi dirinya sendiri dqn bagi nusa, bangsa, Negara dan agama.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan banyak didirikan sebagai secara belajar mengajar. Fungsi sekolah turut membantu kehidupan bermasyarakat dalam meningkatkan pendidikan dengan melalui usaha inovasi bidang teknologi sebagai akan tercipta efisiensi dan efektifitas kerja yang baik untuk kepentingan masyarakat umumnya (Rusman,1992).
Perkembangan proyek iptek yang pesat mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan Selain itu perkembangan tersebut menyebabkan makin luasnya, dalam, dan kompleksnya ilmu pengetahuan. Akibat tidak lagi diajarkan seluruhnya kepada peserta didik di sekolah. Oleh sebab itu, tugas, pendidikan sekolah, yang utama sekarang adalah mengajarkan bagaimana cara belajar sepanjang hidupnya. Memberikan ketrampilan kepada peserta didik untuk secara tepat dan mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik semua ini perlu dikondisikan agar peserta didik termotivasi apakah itu motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik (Idris dan Jamal,2003)
Pendidikan menengah kejuruan mengahadapi tantangan dan tuntutan era globalisasi yang cepat dengan muatan perubahan dan persaingan yang semakin ketat, perkembangan iptek dan industrilisasi, suatu era tumbuhnya nilai budaya Indonesia yang menuntut kita berfikir nasional, kerja tepat waktu, bekerja secara system, terikat pada mutu standart dan semangat kerja keras (Suprapto Sb,1997)
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan bangsa, maka sewajarnyalah pendidikan sebaga alat untuk mencerdaskan bangsa. Fungsi pendidikan nasional adalah sebagai alat untuk membangun pribadi pengembangan warga Negara, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia. Menurut UURI nomor 2 / 1989 bab 2 pasal 3 “ bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkna mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan bangsa nasional “. Setiap jenis dan jenjang pendidikan mempunyai gungs yang berbeda-beda ( Idris,2003).
Tujuan inovasi atau pembaharuan pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas secara serta jumlah yang sekecil-kecilnya. Inovasi yang dilakukan pendidikan selama ini adalah mengusahakan peningkatan mutu yang dirasakan semakin menurun dengan system penyampaian yang baru sehingga diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif dan terampil memecahkan masalah sendiri ( Yahya,2003).
Tugas pendidikan mencegah kejuruan yaitu menciptakan peserta didik memasuki lapangan kerja serta berperan efektif dalam tugas mengembangkan SDM secara nasional. Oleh karena itu, harus diciptakan kurikulum yang tepat sehingga dapat tercapai tujuan tersebut. Pandangan baru dalam pendidikan mengakui bahwa tiap orang dapat memiliki bakat lebih dari satu macam. Dengan demikian lingkungan pendidikan, sarana pendidikan dan media pendidikan harus memberikan peluang yang cukup dan beraneka ragam untuk mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh setiap anak kecuali itu guru dan pendidik pada umumnya yang dituntut untuk mendeteksi anak sejak usia dini, teliti, peka, kreatif dan aktif memantau perkembangan anak.
Banyaknya kegiatan praktik di SMK yang membedakan dengan pembelajaran di SMU mengarah pada peningkatan ketrampilan sesuai dengan bakat masing-masing siswa. Selain itu fasilitas gedung maupun peralatan praktik merupakan komponen yang dapat mempengaruhi proses belajar terutama untuk mata pelajaran praktik kejuruan ( Anonim,1984).
Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan lancar apabila berbagai faktor yang mendukung tersedia dan saling melengkapi. Hasil belajar yang efektif diperlukan lingkungan yang baik dan teratur, ruangan bersih, tenang dan terang tanpa adanya gangguan dari lingkungan luar. Disamping perlu adanya perilaku-perilaku yang baik secar individual secara kelompok (Sudirman,1987)
Peranan utama dari seorang guru adalah membantu muridnya belajar. Teknik-teknik dalam mengajar yang tepat sangat diperlukan sehingga murid dapat dengan mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Pemberian tekanan yang lebih ketrampilan pada siswa SMK sebagai perlu adanya unsur-unsur yang harus ada dalam pengajaran yaitu: memperhatikan individu murid, belajar aktif dan memberikan umpan balik (Prasada 1992).
Interaksi yang diupayakan guru baik didalam kelas maupun luar kelas memposisikan hubungan antara guru dengan siswa atau sebaliknya dan sesama siswa.
Dalam hal ini, interaksi di artikan sebagai hubungan timbale balik hubungan itu tidak bersifat sepihak. Bahwa guru merupakan satu-satunya subjek siswa dapat juga sebagai subjek belajar artinya ada kalanya guru mendominasi proses interaksi ada kalanya siswa mendominasi proses interaksi ada kalanya baik guru maupun siswa berinteraksi secara seimbang ( Suprayekti,2003).
Sistem belajar sepanjang hari yang diterapkan didukung praktik di dunia industri akan berdampak positif bagi peningkatan ketrampilan siswa sehingga tercapai tujuan pendidikan SMK menciptakan lulusan siap pakai di dunia usaha dan di dunia industri.
Pendidikan berbasi kompetensi menekan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan kompetensi tersebut merupakan kebulatan pengetahuan sikap dan ketrampilan yang dapat didimintrasikan, ditunjukkan atau ditrampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Aspek lain yang juga tidak boleh dilakukan oleh para pelaku pendidikan yaitu kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh para siswa yang merupakan hasil dari suatu pengalaman belajar siswa (Winarno,2003)
Standar berbasis kompetensi adalah kemampuan menimal yang harus di lakukan atau ditampilkan siswa yang meliputi: pengetahuan, ketrampilan dan sikap siswa telah mengetahui pelajaran tertentu. Sikap kompetensi dirinci menjadi sub kompetensi atau kemampuan dasar yang selanjutnya merupakan arah pencapaian dan acuan dalam memilih materi dalam pengalaman belajar siswa(Winarno,2003).
Hasil pendidikan ynag diharapkan adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen sekolah baik hasil pendidikan berupa prestasi akademik (NEM, Loba Karya Ilmiah Remaja, Lomba Kerja Siswa, dan lain-lain) atau dapat berupa prestasi non akademis ( Kesenian, olahraga, kejuruan, kerja sama yang baik, solidaritas yang tinggi, kedisiplinan kerajinan, dan lain-lain)(Budi Raharja,2003).
0 komentar:
Posting Komentar