PENDAHULUAN
Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing hasil persilangan kambing Etawah (kambing jenis unggul dari India) dengan kambing Kacang (kambing asli Indonesia).
Kambing PE dapat beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia, mudah dipelihara dan merupakan ternak jenis unggul penghasil daging juga susu. Produksi daging kambing PE lebih tinggi dibandingkan dengan kambing kacang. Bobot badan Kambing PE jantan dewasa antara 65 – 90 kg dan yang betina antara 45 – 70 kg. Produksi susu bisa mencapai 1 – 3 liter/hari.
Kambing PE juga sangat prospektif untuk usaha pembibitan. Harga anak kambing PE bisa 3 – 5 kali lipat harga anak kambing lokal. Kambing PE beranak pertama kali pada umur 16 – 18 bulan dan dalam waktu 2 tahun bisa beranak 3 kali jika diusahakan secara intensif dengan hasil anak kembar 2 – 3 ekor/induk.
CIRI – CIRI KAMBING PE
Postur tubuh tinggi, untuk ternak jantan dewasa gumba/pundak 90 – 110 cm dan betina 70 – 90 cm. Kaki panjang dan bagian paha ditumbuhi bulu/rambut panjang
Profil (bagian atas hidung) tampak cembung
Telinga panjang (25 – 40 cm) terkulai ke bawah
Warna bulu umumnya putih dengan belang hitam atau coklat. Tetapi ada juga yang polos putih, hitam atau coklat.
PEMILIHAN BIBIT
1. Bibit Kambing PE yang baik
• Sehat, tidak cacat fisik dengan nafsu makan besar dan aktif
• Bulu bersih dan mengkilat
• Dada lebar dan dalam, kaki kurus dan kuat
• Berasal dari keturunan kembardan induk tidak sedarah
2. Bibit Kambing PE jantan yang baik
• Postur tubuh tinggi besar dan gagah
• Kaki panjang dan tumit tinggi
• Alat kelamin normal dan nafsu sex besar
3. Bibit Kambing PE betina yang baik
• Bersifat keibuan dan pandai mengasuh anak
• Alat kelamin normal
• Mempunyai ambing yang simetris, kenyal dan tidak ada bekas luka
PERKEMBANGBIAKAN
Perkawinan dapat menghasilkan kebuntingan bila dilakukan pada saat kambing betina dalam keadaan birahi. Kambing betina birahi pertama pada saat umur 6 – 8 bulan tetapi belum dapat dikawinkan menunggu dewasa tubuh pada umur 10 – 12. Sedangkan kambing jantan sebaiknya dikawinkan setelah umur 12 bulan.
Tanda – tanda birahi pada kambing betina antara lain:
1. Gelisah, tidak nafsu makan, ekor dikibas – kibaskan serta terus – menerus mengembik
2. Alat kelamin bengkak, berwarna merah serta mengeluarkan sedikit lendir bening
3. Masa birahi berlangsung selama 24 – 45 jam dan akan terulang dengan siklus 18 – 20 hari
Bila kambing betina telah menunjukkan gejala birahi maka sebaiknya segera dikawinkan. Perkawinan dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Kawin alam
Kawin yang dilakukan dengan memasukkan kambing betina ke kandang pejantan selama 2 hari
2. Kawin suntik / IB
Kawin yang dilaksanakan dengan cara memasukkan sperma beku yang mutu genetiknya terjamin
Adapun ciri-ciri kambing bunting antara lain:
Sejak dikawinkan gejala birahi tidak muncul lagi
Sikap tenang dan nafsu makan meningkat
Perut sebelah kanan membesar dan ambing turun
Suka menggesek-gesekkan badan ke dinding kandang
Kambing bunting sebaiknya dipelihara terpisah dengan yang lain dengan cara memberi sekat agar tidak terganggu kambing lain dan lantai kandang harus kuat agar kambing tidak terperosok atau terpeleset.
Masa Bunting kambing selama 5 bulan, anak yang baru lahir segera disusukan pada induknya agar mendapatkan colostrum yang berguna bagi pembentukan kekebalan tubuh.
Anak kambing disapih pada umur 3 bulan dan induknya dapat dikawinkan lagi sehingga dalam waktu 2 tahun bisa beranak 3 kali.
PRODUKSI SUSU KAMBING
Produksi susu kambing PE relatif tinggi dan berlebih jika hanya untuk mencukupi kebutuhan anak sehingga dapat dimanfaatkan untuk manusia. Kandungan gizi susu kambing yaitu protein 3,7 %, lemak 4,1 %, gula 4,6 % dan mineral 0,80 %. Susu kambing juga mempunyai khasiat sebagai berikut:
Membantu penyembuhan penyakit paru-paru (TBC, asma, flek)
Mencegah osteophorosis
Menanggulangi penyakit gatal pada kulit
Meningkatkan pertumbuhan dan kecerdasan anak
Mengencangkan dan menghaluskan kulit
Menambah gairah seksual.
PAKAN TERNAK KAMBING
Secara umum ternak kambing setiap hari membutuhkan pakan hijauan sebanyak 10 % dari bobot badan, tetapi dalam pemberiannya 2 kali lipat karena kambing bersifat pemilih. Pemberian dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
Pemberian konsentrat diberikan untuk menambah dan melengkapi kebutuhan gizi dengan jumlah 1% dari bobot badan. Pemberian konsentrat dilakukan pada pagi hari.
Untuk mencukupi kebutuhan mineral maka diberikan garam dapur yang ditempatkan pada wadah khusus yang ditempatkan pada wadah khusus dan kambing akan menjilati sesuai kebutuhan.
PERKANDANGAN
Kandang kambing PE idealnya berbentuk panggung dengan lantai dari lajur bambu atau papan yang dipasang berjajar dari depan ke belakang. Antara lajur diberi sela 1,2 cm agar kotoran serta kaki tidak terperosok. Kebutuhan ruang kandang kambing jantan dewasa 1,5 m x 1,5 m/ekor dan betina 1,5 m x 1 m/ekor.
Sumber:
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo. 2007. Lembar Informasi Pertanian: Budidaya Kambing PE. Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo. Wonosobo.
Mengenai Saya
- Nautika
- Jeunieb, Bireuen. NAD, Indonesia
- Penulis dilahirkan pada tanggal 26 september 1984 di Desa Leugeu Kec. Peureulak Kab. Aceh Timur Prov. Nanggroe Aceh Darussalam, dari ayah Muhammad Yacob dan ibu Zaibah. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Peureulak pada tahun 1998, lulus SMP Negeri 1 Peureulak Kab. Aceh Timur tahun 2001, lulus SMK Negeri 1 Peureulak Aceh Timur tahun 2004. penulis menyelesaikan pendidikan D-III Nautika Perikanan Laut di UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman) Purwokerto Jawa Tengah tahun 2007, dan menyelesaikan studi D4 Akuakultur di Sekolah Ilmu Teknologi Hayati- ITB (Institut Teknologi Bandung) Jawa Barat pada tahun 2009
Pencarian
Senin, 01 Februari 2010
Budidaya Kambing Peranakan Etawah
Diposting oleh Nautika di 02.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WAKTU SETEMPAT
showClock(obj);
Laman
Blog Archive
-
▼
2010
(18)
-
▼
Februari
(18)
- KETELADANAN RASULULLAH SAW
- MAKALAH SOSIOLOGI MASYARAKAT PEDESAAN YANG JAUH DA...
- KATA-KATA MOTIVASI
- Budidaya Tanaman Kakao/ Coklat
- Menanam Kelapa Sawit
- Ternak Kelinci
- Ternak Domba ( Bovidae )
- BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG
- Ternak Ayam Potong
- Budidaya Kambing Peranakan Etawah
- Tahap Pembelahan sel pada ikan
- Tagging Pemberiaan Tanda Pada Tubuh Ikan
- JENIS PENYAKIT PADA IKAN (FINFISH) BUDIDAYA AIR PAYAU
- Jenis Penyakit Udang Pada Budidaya Air Payau
- Anatomi Biologi Ikan
- Sumber Daya Alam
- Anatomi Dan Morfologi Tumbuhan
- Budidaya Tanaman
-
▼
Februari
(18)
0 komentar:
Posting Komentar