Rabu, 11 November 2009

TINGKAH LAKU IKAN

I. PENDAHULUAN
Behaviour :
Apa yang hewan lakukan dan bagaimana melakukannya ?
Semua Perilaku memp. dasar genetik
Perilaku adalah respon terhadap stimulus lingkungan
Ethology :
Studi perilaku di habitat alami
Mayoritas merupakan ilmu deskriptif
Psychology :
Berkaitan dengan proses mental dan teori learning
Ecology
Ethology :
Studi perilaku di habitat alami
Mayoritas merupakan ilmu deskriptif
Psychology
Berkaitan dengan proses mental dan teori learning
• Ecology
• Ethology :
Studi perilaku di habitat alami
Mayoritas merupakan ilmu deskriptif
• Psychology :
Berkaitan dengan proses mental dan teori learning
• Ecology
• Sense Physiology
Penemuan sense elektrik pd African electric eel
Studi keterkaitan saraf dengan dengan indra

• Endokrinologi
Hormon terlibat dalam perilaku reproduksi dan agresif
Metode : injeksi dgn ekstrak keljr. or removal

• Ethology
Studi pola motor dlm gerakan fanning dan pola perubahan warna pd ikan
Mogurnda striata by Robertson
Deskripsi objektif ini diklasifikasikan oleh ethologists, dalam konteks fungsional
For example ; maintenance behaviour, reproductive behaviour and aggressive behaviour.

Disini fanning untuk aerasi telur,,,,

• Behaviour genetics
Studi berdasarkan genetika dari perilaku, merupakan bidang yang sedang berkembang
Genetika perilaku menganalisis perilaku hibrid yang diperoleh dari perkawinan silang
• Systematics and Evolution
• Ecology

BAB II
2. SISTEM KONTROL DALAM PERILAKU IKAN
Sistem saraf
• Sistem saraf pusat (otak)
• Sistem saraf perifer
Terdiri atas : saraf somatis (sensori dan motor) dan saraf viseral (sistem saraf otonom vertebrata)
• Sistem saraf dibangun terutama oleh sel saraf atau neuron

Gambar,,,

Bagaimana sel saraf bekerja
• Sel saraf bekerja menghantarkan impuls saraf sepanjang akson dalam bentuk bahasa saraf yaitu gelombang listrik
• Gelombang listrik yang dimaksud adalah perubahan potensial membran sel neuron

Gambar,,,,

Reseptor dan efektor
Ransang

Organ indera
(Struktur asesori dan sel sensori)

Transmisi saraf

CNS

Klasifikasi Reseptor Sensori
• Berdasarkan Lokasi Stimulus
Interoseptor, memonitor komposisi Ion cairan tubuh
Eksteroseptor, berkaitan dgn penerimaan gelombang air
• Berdasarkan Tipe Stimulus
kemoreseptor,termoreseptor,fotoreseptor, mekanoreseptor, dan elektroreseptor.

Gambar,,,

Kemoreseptor Ictalurus Punctatus sensitif terhadap Alanin 10-9 dan 10-11 mol/L

Ikan listrik,muatan listrik berguna untuk defense & menyerang mangsa, membaca lingk. & Melokasi musuh atau mangsa, serta untuk komunikasi

• Efektor didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan respon biologi
• Efektor dapat berupa otot untuk menghasilkan gerakan ikan, dan kelenjar endokrin untuk mensekresi hormon yang merubah bbrp aspek metabolisme
• Ikan juga memp. Kemampuan merubah warna untuk kamuflase dan komunikasi dgn spesies lain

Sistem endokrin
• Perilaku Selain Dikontrol Oleh Sistem Saraf , juga oleh Sistem Hormonal
• Beda Sist Hormonal Dg Sist. Saraf ?
• HORMON : substansi kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan bekerja pada organ target dan menimbulkan respon biologi

PENGATURAN SEKRESI HORMON
• Melalui umpan balik negatif (- feed back)
• Peningkatan konsentrasi hormon akan memp efek penghambatan pada sintesis atau pelepasan hormon lain


MEKANISME AKSI HORMON
• Utk Dpt Menimbulkan Efek Biologis, Hormon Harus Berinteraksi Dg Reseptor
• Reseptor Mrp Mol Besar, Btk 3 Dimensi, Spesifik Terhadap Hormon Tertentu Atau Hormon Analog

TIPE RESEPTOR
1. RESEPTOR TERIKAT MEMBRAN
• Spesifik utk H dg struktur peptida, protein & derivat asam amino.
• Interaksi H-Reseptor -- perubahan dalam fungsi sel

2. RESEPTOR SITOPLASMA
• Spesifik utk H steroid & derivat asam amino
• Interaksi H-reseptor  kompleks HR
• HR memp afinitas tinggi pd DNA - perub trnaskripsi DNA - sintesis protein

Hormon-hormon reproduksi
• Estradiol-17β (estrogen), fungsi mempromosi perkembangan dan pemeliharaan sifat dan perilaku betina, dan pemasakan oosit. Sekresi dirangsang oleh naiknya level FSH dan LH
• Testoterone (androgen), fungsi mempromosi perkembangan dan menjaga sifat an perilaku jantan, dan spermatogenesis

3. KEMORESEPSI
• Memainkan peran penting atau vital dalam perilaku ikan
• Terlibat dalam menemukan pakan, pengenalan seks, diskriminasi diantara individu spesies sama atau berbeda, pertahanan thd predator, dan perilaku induk.
• Dua sasaran studi kemoresepsi yaitu:
1. Meneliti kepekaan dan range dr organ sense kimia
2. Meneliti kepentingan biologis kemoresepsi pd perilaku dan siklus hidup ikan
• Berdasarkan lokasi, struktur dan inervasi saraf, resepsi kimia dibagi dalam tiga katagori : olfaction or smell, gustation or taste dan sense kimia umum

1. Organ olfaktori
• Morfologinya sangat bervariasi, terutama tergantung tingkat perkembangan sistem olfaktori
• Pada hiu dan pari, dimana sense kimia sangat penting secara ekologis, lubang olfaktori berpasangan biasanya terletak pd daerah sekitar mulut, terutama bagian ventral
• Ketika ikan berenang menembus air, dan air melewati mulut untuk respirasi, aliran air melewati kantung olfaktori. Jadi pada hiu dan pari organ olfaktori dipengaruhi langsung oleh aliran respirasi.

Gambar,,,

2. Organ gustatori
• Taste buds pd Elasmobranch terbatas pada mulut dan kerongkongan
• Pd Teleostei juga terletak pd pd insang, apendiks spt barbel atau sirip, dan pada permukaan tubuh
• Taste bud pd insang lebih menonjol pd ikan air tawar drpd ikan laut
• Taste bud terdiri atas tiga tipe sel yi sel sensori, sel penyokong dan sel basal

Gambar,,,

Kemoreseptor Ictalurus Punctatus sensitif terhadap Alanin 10-9 dan 10-11 mol/L

Peran Kemoresepsi dlm perilaku
• Penerimaan sifat kimia pakan
• Isyarat untuk memulai mencari pakan tergantung pada species, dan kondisi lingkungan, beberapa ikan mengandalkan sense kimia atau penglihatan
• Percobaan pd catfish menunjukkan bahwa catfish merespon kehadiran pakan walaupun barbel dipotong,namun olfaktori utuh
• Olfaktori catfish berguna untuk sensing pakan pada jarak jauh, sebab ikan yang olfaktorinya dirusak tdk merespon kehadiran pakan
• Barbel pd catfish juga berguna dlm memperoleh pakan, namun bila ada kontak

Perilaku reproduksi dan sense kimia
Sense olfaktori juga terlibat dalam perilaku reproduksi, terutama pada tahap awal sebelum ovulasi
Sebab substansi yang berasal dari ovari mampu membangkitkan perilaku reproduksi ikan jantan

Diskriminasi bau tubuh dan schooling
 Kemampuan membedakan bau tubuh dari spesies sama atau berbeda juga ditengahi oleh olfaktori
 Sumber utama stimuli kimia intraspesifik yang terlibat dalam pengenalan adalah mukus kulit
 Olfaktori juga terlibat dalam schooling, sebab ikan yang dibutakan masih dapat mengenal kelompoknya
 Pada spesies pelagik selama schooling siang hari mengandalkan vision, at night schooling dikendalikan oleh olfaktori

Substansi alarm
• Telah diamati bahwa reaksi ketakutan dr kelompok ikan muncul bila ikan rusak dan predator dimasukkan dalam kelompok tersebut
• Substansi alarm dilepas dr kulit yang rusak atau predator
• Sense olfaktori terlibat dalam deteksi substansi alarm

Orientasi oleh sense kimia
Dua hipotesis berkaitan dengan olfaktori pd homing salmon:
• Sebelum juvenil salmon migrasi ke laut imprinted untuk membedakan bau tempat kelahiran
• Salmon dewasa menggunakan informasi ini sebagai isyarat untuk homing bila migrasi melewati sungai ke tempat kelahiran
• Keberhasilan homing salmon menemukan tempat kelahiran sangat ditentukan oleh kemampuan olfaktorinya

4. PERILAKU STEREOTIPE
a. Refleks
• Gerakan yang melibatkan neuron afferent (sensori) dan neuron efferent (motor)
• Merupakan respon hewan yang bersifat stereotipe terhadap stimulus
• Memberikan respon cepat terhadap stimulus, misal berupa aktivitas muskuler

b. Navigasi
• Bermakna bagaimana hewan menemukan jalannya, dan mayoritas respon taksis adalah navigasi
• Navigasi meliputi gerakan jarak jauh dan kapasitas hewan untuk menetapkan dan menjaga tujuan akhirnya
• Komponen yang dipakai dalam navigasi diantaranya adalah bau (odour), posisi matahari atau bintang
c. Perilaku siklik
• Aktivitas sirip ekor ikan, organ digesti, jantung dan aktivitas makan adl contoh contoh aktivitas siklik atau rhythms
• Sinar matahari berkaitan dengan siklus perubahan pencahayaan, temperatur dll, dan semuanya ini penting untuk hidup dan digunakan oleh ikan untuk mengatur aktivitasnya
• Pertanyaan yg muncul adl apakah hewan menyusun aktivitasnya sebagai respon langsung terhadap faktor rhythms pd lingk. eksternal atau hewan memiliki jam atau kalender innate yg mengontrol aktivitasnya

Biological cloks
• Laju proses biologi dipengaruhi oleh temperatur, namun biological cloks tdk dipengaruhi oleh temperatur
• Rhythms aktivitasnya endogen setting, misal aktif malam hari atau siang hari

Complex Innate behaviour
• Perilaku stereotipe tdk terbatas pd aktivitas yang relatif sederhana, tetapi juga terjadi pd perilaku instinctive yang kompleks
• Perilaku mengancam atau bercumbu pd dasarnya bersifat innate
• Pemicu perilaku adalah kondisi internal dan ekternal
• Contoh, perilaku agresive dan bercumbu three-spined stickleback
• Complex innate


behaviour pd stickleback
• head-down posture
• zig-zag dance
• fanning

Gambar,,,

5. PERILAKU MAKAN
• Semua ikan menggunakan sense kimia dalam makan
• Pd ikan dgn penglihatan tajam sense kimia hanya untuk menguji pakan sebelum di telan
• Perilaku makan memperlihatkan rangkaian stereotipe komponen perilaku

Arousal or alert
• Langkah awal yg diperlukan dalam rangkaian feeding
• Respon perilaku yang ditunjukkan adl perubahan pola respirasi, pola renang, tingkat aktivitas
• Pada shark telah ditunjukkan adanya perubahan aktivitas dlm responnya terhadap ekstrak air dr mangsa dan darah, bukti bahwa stimulus kimia terlibat
• Pemotongan saluran olfaktori atau bloking “nares” pd shark, catfish dan eel menyebabkan ikan tidak merespon terhadap pakan, tetapi bila olfaktori normal memperlihatkan kemampuan melokasi pakan , walau gustatori dirusak
• Morfologi olfaktori juga ikut mempengaruhi respon terhadap kehadiran
• Beberapa ikan juga dapat mengenali kehadiran pakan tanpa aparatus olfaktori, diduga melalui sistem gustatori
• Spesies lain shark dan catfish show normal feeding behaviour walau epitel olfaktori dirusak dan nares diblok

Food Search
• Pada ikan yang mengandalkan visual, biasanya sedikit atau tdk melibatkan informasi kemoresensori dlm melokalisasi pakan
• Ikan dgn vision kurang, tergantung atas sense kimia untuk melokasi pakan, baik dgn olfaktori ataupun gustatori
• Gustatori memainkan peran utama dalam orientasi dan melokasi pakan untuk sejumlah ikan, dgn taste buds di seluruh permukaan tubuh dan sirip, spt pada catfish
• Marine goatfish yg dilengkapi dengan taste buds di barbelnya, sense food dan mulai mencari makan walau nares dirusak atau saraf olfaktori diputus. Bukti taste buds dominan dalam food search



Orientation
• Taste buds terkonsentrasi di ujung barbel memungkinkan ikan melakukan gerakan tropotaksis
• Distribusi taste buds di seluruh permukaan tubuh memungkinkan ikan mendeteksi perbedaan konsentrasi stimulus
• Pada Sharks bereaksi ke stimulus kimia dgn berenang langsung ke arah sumber campuran 0,1 molar glycine dan 0,1 molar trimethylamineoxide.
• Reaksi dimulai dgn extra gill beat, diikuti dgn penutupan singkat lubang insang ketika mulai bergerak kearah stimulus
• Bagaimana ikan dapat mendeteksi perbedaan konsentrasi dlm aliran air melalui dua hidungnya ?
• Diduga, suatu mekanisme yang beroperasi melalui refleks terjadi untuk menyamakan input sensori melalui dua hidungnya, sehingga orientasi ikan ke arah sumber bau efektif
• Orientasi ikan pd pakan diduga juga melibatkan phobotaxis, kecenderungan merubah sudut deviasi dlm responya thd perubahan konsentrasi stimulus
• Rheotaxis, juga pola lain dalam respon untuk melokasi pakan, contoh pada shar

Food Uptake and Ingestion
• Sel-sel taste dan mekanoreseptor terletak saling berdekatan di bibir dan apendik dan juga mulut, serta CNS memungkinkan untuk membandingkan food feels and taste like
• External taste buds menengahi food uptake sedangkan internal gustatori menengahi ingestion


PERILAKU MIGRASI IKAN

A. Pendahuluan
 Definisi beragam
 Migrasi adl gerakan musiman atau tahunan kembali ke daerah dr mana mereka telah bermigrasi
 Tipe migrasi ; alimental, climatik dan gametik
 Gerakan vertikal ikan herring dapat dipandang tidak termasuk dalam perilaku migrasi

B. Periodisitas migrasi
 Periodisitas migrasi ikan memperlihatkan aturan gerakan ikan dalam respeknya dengan waktu
 Contoh: Salmon pasifik tetap di laut untuk beberapa tahun sblm kembali ke spawning ground; Eel menghabiskan bbrp tahun di air tawar sebelum migrasi spawning ke laut.
 Spesies lain migrasi annual, monthly or dayly, spt migrasi vertikal herring
 Periodisitas migrasi bervariasi diantara spesies berbeda dan juga dalam spesies
 Sebagian besar migrasi ikan terjadi dengan interval teratur,harian, bulanan, musiman atau tahunan

C. Metode studi migrasi ikan
 Marking dan tagging techniques
Teknik ini diikuti dengan penangkapan kembali. Dapat memberikan informasi tentang kecepatan dan arah migrasi.
 Pengamatan langsung
Informasi yang dapat diperoleh berupa arah, kecepatan, jarak dan jumlah individu migran.
 Identifikasi karakter
Digunakan sisik, berguna untuk studi migrasi karena dapat memberikan detail informasi pd sejarah hidup ikan
 Insersi radio transmiter, high cost

D. POLA-POLA MIGRASI
1. Migrasi oceanodromus
2. Migrasi litoral
3. Migrasi potamodromus
4. Migrasi diadromus

1. Migrasi oceanodromus
 Migrasi seluruhnya dalam lingkungan laut
 Contoh migrasi ikan cod, herring dan tuna
 Pola migrasi ini melibatkan area khusus yang dibutuhkan oleh migran pd waktu yang tepat dalam siklus hidupnya, meliputi spawning area, nursery area, feeding area dan migrasi area.
 Ikan migratori harus mampu mencapai area berbeda ini pada waktu yang tepat dan tinggal lama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari lingkungannya
 Untuk mencapai area yg cocok pd waktu yang tepat dlm siklus hidupnya, ikan oceanodromus harus mampu mengenal area lewat stimuli lingk. atau stimuli endogen spt kematangan gonad
 Oceanic migran mengenal daerah khusus, misal spawning area dgn memanfaatkan olfaktori, seperti pada migrasi salmon

Herring
 Melakukan migrasi musiman dgn area yg cukup luas
 Melakukan migrasi vertikal harian dgn jarak pendek dan untuk tujuan berbeda
 Atlantik herring mendiami deep water selama siang hari dan migrasi ke permukaan pada sunset
 Zooplankton sebagai pakan herring juga menampilkan migrasi vertikal diurnal, jadi siklus migrasi harian herring diduga sebagai bagian dr pola gerakan sumber pakan
 Migrasi harian herring juga dalam rangka menghindari predator,& mengurangi laju metabolisme

Tuna
 Anggota Fam. Scombridae yg memiliki kemampuan adaptasi fisiologis yang besar untuk terus berenang selama migrasi yg luas.
 Terdistribusi di wilayah perairan temperate dan tropikal
 Tuna memiliki kemampuan menyimpan lemak yg digunakan selama migrasi yang panjang sebagai sumber energi, menambah daya mengapung dan mengurangi friksi permukaan
 Tuna dpt menyediakan banyak energi untuk otot-ototnya melalui penghematan energi dari ventilasi insang
 Data tahun 1973 – 1982. Tuna terdistribusi di Lautan Atlantik dan Pasifik
 Beberapa dosin ikan tuna ditagging di Atlantik barat, namun ditangkap ulang di Atlantik timur, tetapi hanya setenmgah dosin ikan dilaporkan melakukan migrasi transatlantik balik (Buler, 1982)
 Betina tuna sirip biru membawa 1 – 30 juta telur, tergantung ukuran.
 Telur dan larva pelagik dan melayang beberapa meter dibawah permukaan
 Ketika ikan tumbuh tuna makan ikan pelagis kecil spt herring, sarden dan mackerel.
 Tuna besar juga makan cod, eel dan cephalopoda
 Tuna sirip biru tumbuh cepat, mencapai 4 kg pada tahun pertama dan masak kelamin usia 3 – 5 tahun
 Ukuran rata-rata dewasa adlh 14 th dgn berat 290 kg, panjang 2,5 m
 Di laut mediterania tuna mijah bulan Mei dan Juni





2. Migrasi litoral
 Migrasi dalam zona litoral mengikuti siklus harian ,bulanan atau musiman
 Zona ini dipengaruhi oleh perubahan temperatur, intensitas cahaya, salinitas dan faktor fisik dan biologis lain yang mempengaruhi perilaku migrasi
 Terjadi di perairan tawar, air laut atau diantara keduanya
 Migrasi jarak pendek
 Migrasi harian atau tidal terjadi karena perubahan parameter lingk, terutama fisika
 Migrasi litoral musiman biasanya spesies – spesifik dan terjadi karena hubungan intra dan interspesifik
 Migrasi musiman terjadi untuk mengurangi resiko predasi atau meningkatnya ketersediaan pakan
 Contoh, pd ikan blennioid shunny, Blennius pholis, di pantai barat Wales selama musim dingin dan panas
 Ketika temperatur drop pd winter,shunny moves ke perairan lebih dalam dimana seaweed Laminaria ada. Pd musim panas ikan ini ditemukan di zona intertidal dimana seaweed Fucus ada
 Viviparous blenny, Zoarces viviparus, migrasi inshore areas Britain selama winter dan move offshore pd summmer
 Ikan ini bergerak ke inshore untuk breed, karena menurunnya resiko predasi, sebab predator move offshore

3. Migrasi potamodromus
 Beberapa spesies ikan menghabiskan seluruh hidupnya di perairan tawar, tetapi masih melakukan migrasi dalam danau dan sungai
 Migrasi upstream tuk mijah dan dilanjutkan dengan migrasi downstream ke feeding area atau sebaliknya
 Faktor biologi dan fisik memainkan peran dalam menentukan arah, jarak dan waktu migrasi ikan air tawar
 Gerakan potamodromus melibatkan migrasi spawning dan diikuti dengan perpindahan larva atau ikan muda

Bbrp alasan pemilihan spawning ground :
1. Spawning ground mungkin tidak cocok untuk induk tapi perlu untuk perkembangan telur dan ikan muda
2. Aliran air di area ini diduga penting untuk temp. dan kons. Oksigen
3. Tidak adanya predator untuk telur dan ikan muda
4. Tingginya produktifitas pakan alami untuk ikan muda
5. Migrasi ikan dalam air tawar diduga terjadi untuk tujuan selain spawning
6. Kekutan penggerak terjadinya migrasi tipe ini adalah : Kepadatan populasi, ketersedian pakan, ketersediaan ruang sebagai shelter dr arus atau predator

4. Migrasi diadromus
 Ikan menghabiskan sebagaian besar siklus hidupnya di lautan/air tawar dan kembali ke air tawar/lautan untuk mijah disebut anadromus/katadromus
 Contoh; salmon, trout, whitefish, stakleback, lamprey, dan eel
 Ikan yang bermigrasi ke air tawar/laut secara regular dalam siklus hidupnya tapi tidak untuk tujuan reproduksi disebut amphidromus

 Beberapa spesies oceanodromus dan juga potamodromus adalah juga katadromus dan anadromus
 Eel adalah katadromus yg juga spesies oceanodromus
 Anadromus spesies kembali ke air tawar untuk spawn, dan pola gerakan dlm air tawar mirip dgn spesies potamodromus

Migrasi catadromus
 Eel (Anguilla) ada 16 spesies berbeda terdistribusi dis eluruh dunia
 Ditemukan pd berbagai lokasi dr lautan India hingga pasifik selatan (New Zealand dan Australia)
 A. japonica spawn di Jepang selatan, A. australis dan A. dieffenbachi spawn sebelah timur Australia Utara
 A. rostrata or A. anguilla spawn di sebelah barat Atlantik Utara
 Freshwater eel spawn di laut dgn kedalaman 400 – 700 m
 Telur pelagis, berkembang melewati periode larva disebut leptocephalus yg transparan
 Larva terbawa aliran air untuk periode 1 – 3 th, bergerak ke estuarine
 Mendekati perairan pantai larva lalu metamorfosis glass eel
 Pigmentasi berkembang sblm masuk perairan tawar dgn ukuran 50 – 100 mm
 Eel muda atau elver lalu migrasi upstream
 Elver feed selama malam hari pd diet terdiri atas ikan kecil, larva insekta, snail dan cacing tanah
 Eel menghabiskan bbrp tahun untuk masak kelamin di air tawar sebelum kembali ke area kelahiran untuk spawn

Migrasi Anadromus
 Salmoninae, subfamilia dgn nilai ekonomis penting yang memperlihatkan perilaku anadromus
 Tiga genera penting adalah Salmo, Oncorhynchus dan Salvelinus
 Kebanyakan migran ini memperlihatkan migrasi laut yang ekstensif ke area makan
 Spesies berbeda sering memperlihatkan pola migrasi yang berbeda


BIOENERGETIK MIGRASI
 Migrasi ikan perlu sejumlah materi organik untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya
 Umumnya ikan telah mempersiapkan kebutuhan bioenergetik sebelum memulai migrasi
 Ikan migran memiliki adaptasi anatomis dan fisiologis untuk menyimpan cadangan makanan yang dapat digunakan kemudian bila energi diperlukan untuk migrasi
 Pada ikan yang melakukan feeding selama migrasi, perlu strategi berbeda dalam memperoleh pakan ketika memasuki lingk. berbeda
 Ikan demikian hrs mampu merubah cara memperoleh pakan dan merubah proses metabolik karena perubahan diet
 Perbedaan faktor lingkungan air akan menentukan perbedaan suplai energi untuk migrasi dan pada akhirnya akan menentukan apakah ikan menyimpan energi atau dapat memperoleh selama migrasi
 Jarak migrasi juga menentukan cost energy migrasi
 Energi yang diperlukanikan untuk migrasi dpt dipenuhi dari berbagai sumber
 Komponen organik kaya energi dapat diperoleh dari simpanan atau pakan dr lingk.
 Ikan migrasi memperoleh tambahan sumber energi tdk hanya dgn meningkatnya masukan pakan tetapi juga melalui peningkatan efisiensi pakannya
 Energi disimpan pada awal atau selama migrasi melalui perubahan mekanisme lain spt laju metabolik atau pola aktivitas
 Belanja utama untuk ikan migrasi adalah untuk aktivitas lokomosi atau renang


Sumber energi migrasi
 Sumber energi migrasi berasal dari pakan yang dikonsumsi, sehingga mekanisme asimilasi, penyimpanan, mobilisasi dan katabolisme tergantung sifat pakan yang diperoleh tiap individu
 Mayoritas ikan adalah karnivora sehingga sumber energi yang menonjol adalah protein
 Ketika pakan di konsumsi, proporsi komponen organik mungkin berubah karena proses metabolik dan penyimpanan yg bervariasi diantara spesies
 Bila ikan perlu energi dari simpanan maka berbagai komponen organik akan digunakan tergantung tipe jaringan yg beraktivitas
 Jaringan otot perlu glikogen sebagai sumber energi dan bila simpanan ini rendah, maka protein dan lipid akan dimobilisasi dan dikatabolis
 Karena KH adl primary fuel untuk aktivitas spt migrasi, jadi perlu mekanisme oleh ikan for lipolisis dan glukoneogenesis untuk merubah material simpanan menjadi komp yg useable
 Ikan migratori lebih dahulu menggunakan protein, bila kekurangan pakan selama migrasi. Hal ini terjadi juga pada ikan salmon Pasifik dewasa
 Glikogen otot dan hati, komponen kaya energi, dpt mudah digunakan for locomotion
 Simpanan glikogen sedikit pd ikan bila dibandingkan dgn lipid dan protein, diduga tdk penting untuk migrasi luas, kecuali untuk migrasi pendek
 Pada kondisi puasa dan renang aktif yang terjadi pd ikan yg migrasi spawning, simpanan lipid dimobilisasi dan digunakan sebagai sumber energi utama6



0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com