Kamis, 12 November 2009

PEMBUATAN ROUGHAGE

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hijauan sebagai bahan pakan ternak sapi mempunyai peranan yang sangat penting, karena dilihat dari golongan sapi yang masuk ke dalam binatang pemakan tumbuh-tumbuhan (Herbivora). Sedang konsentrat bagi ternak sapi hanyalah sebagai pakan penguat beberapa kandungan nutrisi yang belum dipenuhi oleh hijauan. Selain itu hijauan memiliki serat kasar tinggi yang sangat berguna dalam menjaga alat pencernaan ternak sapi sebagai ternak ruminantsia.
Untuk meningkatkan kualitas hijauan yang memiliki nilai nutrisi yang rendah maka ditanggulangi dengan beberapa perlakuan terhadap bahan pakan tersebut. Kulit nanas yang nilai gizinya rendah dan memiliki zat anti nutrisi dapat diberi perlakuan dengan fermentasi menjadi roughage untuk meningkatkan daya cerna dan mengurangi kandungan zat anti nutrisinya. Roughage adalah campuran dari beberapa bahan pakan yang berupa hijauan yang di fermentasi. Hijauan yang dapat dijadikan roughage diantaranya : tebon jagung, rumput taiwan, rumput lapangan dan lain-lain. Sedangkan bahan utamanya adalah kulit nanas.
Kulit nanas digunakan sebagai bahan utama karena, dalam kulit nanas mengandung zat asam yang tinggi sehingga dapat membantu proses fermentasi yang dapat meningkatkan kualitas hijauan. Kulit nanas yang dibuat roughage mengandung bahan kering 12%, PK 0,4%, SK 1,7%, lemak 0,2%, energi 0,36%, dan mineral 0,5%.

B. Tujuan
Kegiatan praktek yang dilaksanakan oleh mahasiswa bertujuan untuk:
1. Mengetahui cara pembuatan roughage.
2. Mampu menciptakan pakan yang berkualitas dari bahan pakan yang berupa limbah pertanian.
3. Untuk meningkatkan kualitas bahan pakan yang tadinya nilai gizinya rendah dengan cara fermentasi.
4. Sebagai bekal mahasiswa setelah lulus dari pendidikan, untuk mengatasi kesulitan bahan pakan hijauan saat musim kemarau.



II. LANGKAH KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
• Parang
• Plastik
• Karung
• Rafia
2. Bahan
• Buah nanas
• Hijauan segar (rumput lapangan)
B. Cara Pembuatan Roughage
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mencacah buah nanas menjadi partikel yang lebih kecil.
3. Memotong hijauan yang akan digunakan untuk campuran kulit nanas.
4. Mencampur kulit nanas dan hijauan sampai rata dengan perbandingan 2 : 1.
5. Campuran dimasukkan ke dalam plastik dan dipadatkan agar tidak terdapat udara dalam plastik tersebut.
6. Plastik diikat menggunakan rafia seerat mungkin.
7. Fermentasi berlangsung selama 7-10 hari.
8. Setelah 7-10 hari roughage dapat dipanen dan dapat langsung diberikan kepada ternak.


III. PEMBAHASAN
Roughage yang kami buat hasilnya bagus dengan tanda-tanda :
• Warna hijau kecoklatan
• Baunya harum
• Tidak berjamur
• Tekstur segar
• Disukai ternak
Namun pada lapisan bawah dari roughage yang kami buat terdapat lendir, hal ini disebabkan karena nanas yang digunakan banyak mengandung kadar air (perlu dilakukan pemerasan) dan bukan kulit nanas yang digunakan tetapi buahnya juga ikut dicampur. Selain itu perbandingan antara rumput dan kulit nanas kurang tepat (rumputnya terlalu sedikit). Media yang digunakan berupa plastik yang tidak dapat meresapkan air sehingga air yang terkandung dalam roughage mengendap di bagian bawah yang menyebabkan terbentuknya lendir.

IV. PENUTUP
Dari hasil praktek pembuatan roughage yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil dari fermentasi roughage sudah bagus namun berlendir.
2. Setelah diberikan kepada ternak roughage lebih disukai dibanding jerami.
3. Zat anti nutrisi yang terkandung pada nanas dapat dikurangi dengan memberi perlakuan berupa fermentasi.
4. Dari hasil pengamatan pada umur 4 hari roughage sudah jadi dan dapat diberikan pada ternak.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com