Rabu, 04 November 2009

mikroalga


Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup disewilayah perairan air tawar dan laut. Mikroalga lazim disebut fitoplankton. mikroalga saat ini menjadi salah satu artenatif sumber energi yang baru yang sangat potensial. Makanan utama mikroalga adalah karbondioksida. Ia mampu tumbuh cepat dan dipanen dalam waktu singkat yakni 7-10 hari.kegiatan kultifasi tumbuhan produsen primer ini menghemat ruang (save space), memiliki efisiensi dan efektifitas tinggi. Panen mikroalga minimal 30 kali lebih banyak dibandingkan tumbuhan darat.
 

Sel mikroalgae dapat dibagi menjadi 10 divisi dan 8 divisi algae merupakan bentuk unicellulair. Dari 8 divisi algae, 6 divisi telah digunakan untuk keperluan budidaya perikanan sebagai pakan alami. 4 karakteristik yang digunakan untuk membedakan divisi mikro algae yaitu ; tipe jaringan sel, ada tidaknya flagella, tipe komponen fotosintesa, dan jenis pigmen sel. Selain itu morfologi sel dan bagaimana sifat sel yang menempel berbentuk koloni / filamen adalah merupakan informasi penting didalam membedakan masing-masing group. 

1.      Cyanobacteria Atau Alga Biru Hijau
Cyanobacteria atau alga biru hijau adalah kelompok alga yang paling primitif dan memiliki sifat-sifat bakterial dan alga. Kelompok ini adalah organisme prokariotik tidak memiliki struktur-struktur sel, contohnya nukleus dan chloroplast. hanya memiliki chlorophil a, namun memiliki variasi phycobilin seperti carotenoid. Pigmen-pigmen ini memiliki beragam variasi sehingga warnanya bisa bermacam-macam contoh :Spirulina, Oscillatoria, Anabaena
2. Alga Hijau (Chlorophyta)
Alga hijau adalah kelompok alga yang paling maju dan memiliki banyak sifat-sifat tanaman tingkat tinggi., merupakan organisme prokaryotik dan memiliki struktur-struktur sel khusus, memiliki kloroplas, DNA–nya berada dalam sebuah nukleus, dan beberapa jenisnya memiliki flagella. Dinding sel alga hijau sebagaian besar berupa sellulosa, meskipun ada beberapa yang tidak mempunyai dinding sel. Mempunyai klorophil a dan beberapa karotenoid, dan biasanya mereka berwarna hijau rumput. Pada saat kondisi budidaya menjadi padat dan cahaya terbatas, sel akan memproduksi lebih banyak klorophil dan menjadi hijau gelap. Contoh : Tetraselmis (Air tawar, air laut,..) dan Pyramimonas memiliki penampakan serta sifat berenang yang identik dengan tetraselmis. Kedua organisme ini adalah sumber makan yang populer untuk mengkultur rotifer, kerang, dan larva udang.Clamidomonas (Air tawar, air laut,) Nannocloris (Air tawar, air laut,) Berwarna hijau tidak motil dan tidak memiliki flagel, berukuran sangat kecil dengan diameter 1,5-2,5 mm, sel berbentuk bola, cenderung mengapung dalam budidaya, berupa suspensi dalam kondisi tanpa aerasi sehingga menguntungkan bagi usaha budidaya. organisme ini adalah sumber makan yang populer untuk mengkultur rotifer, kerang, dan larva udang.Dunaliella (Air tawar, air laut,) Chlorella (Air tawar, air laut,). Selnya bereproduksi dengan membentuk dua sampai delapan sel anak didalam sel induk yang akan dilepaskan dengan melihat kondisi lingkungan. Merupakan pakan untuk rotifer dan dapnia.
3. Diatomae – Chrysophyta
Diatom adalah kelompok alga yang unik dengan dinding sel yang terbentuk dari silikon dioksida.yang dipenuhi banyak lubang sehingga tampak seperti ayakan (saringan) dan secara komersial dapat digunakan sebagai perlengkapan dalam beberapa peralatan filter. Tidak memiliki flagella kecuali pada beberapa spesies tertentu. hanya memiliki chlorophyl a dan c serta beberapa carotenoid seperti fucoxanthin sehingga berwarna kecoklatan. Organisme ini biasa digunakan sebagai pakan dalam budidaya. Contoh Chaetoceros (Air laut,) Populer sebagai pakan rotifer, kerang-kerangan, tiram, dan larva udang.Cyclotella (Air tawar, air laut; ). Merupakan organisme uniseluler berbentuk simetris radial dengan diameter 5-12 mm dan jarang membentuk rantai. Jarang memiliki duri dan biasanya tidak tampak jika dilihat menggunakan mikroskop ukuran kecil. Kadang-kadang digunakan sebagai pakan sumber pakan.Thallasiosira (Air laut; ). Merupakan organisme berbentuk simetris radial dengan lebar 11-14 mm dan panjang 14-17 mm, biasanya hadir dalam bentuk uniseluler akan tetapi organisme ini mampu membentuk rantai. Organisme ini umum digunakan sebagai pakan dalam budidaya.Skeletonema (Air laut;). Merupakan organisme yang membentuk rantai dengan sel yang berbentuk membulat yang dihubungkan oleh untaian silika panjang satu dengan lainnya. Organisme ini ditemukan juga di perairan muara pada salinitas 10 ppt dan merupakan genus plankton yang umum serta digunakan sebagai pakan dalam budidaya.Phaeodactylum (Air laut;). digunakan sebagai pakan untuk rotifer, kerang, tiram dan biasanya organisme menyebabkan perairan menjadi kotor.
 4. Alga Coklat-Emas – Chrysophyta
Alga coklat-emas dikaitkan dengan diatomae, namun mereka memiliki dinding sel silika yang sedikit selama masa hidup mereka. Alga ini memiliki sifat-sifat yang dapat ditemui pada sebagian besar alga. Beberapa anggota kelompok alga ini memiliki flagella dan motil. Semua memiliki kloroplas dan memilki DNA yang terdapat di dalam nukleusnya. Alga ini hanya memiliki chlorophyl a dan c serta beberapa carotenoid seperti fucoxanthin yang memberikan mereka warna kecokelatan. Alga ini seringkali dibudidayakan dalam bentuk uniseluler pada usaha budidaya sebagai sumber pakan. contoh Isochrysis (Air laut;)., Nannochloropsis (Air tawar, air laut; ). Ellipsoidon (Air tawar, air laut)
5. Alga Merah – Rhodophyta
Alga merah merupakan makroalga i. hanya memiliki chlorophyl a di samping memiliki pigmen lainnya seperti phycocyanin (pigmen biru), dan phycoeretrin (pigmen merah), seperti juga halnya berbagai carotenoid. Phycoeretrin memberi warna merah pada alga ini. Selain itu alga ini juga terkadang berwarna hijau kebiruan hingga ungu. Alga merah uniseluler tidak motil dan tidak memiliki flagel. Dapat digunakan dalam lingkungan budidaya. Contoh Porphyridium (Air laut;) Alga ini digunakan pada lingkungan budi daya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat.
6. Euglenophyta
Euglenophyta dimasukkan dalam kelompok alga hijau oleh beberapa ahli taksonomi dan dimasukkan ke dalam golongan protozoa oleh sebagian ahli lainnya dikarenakan organisme ini memiliki sifat-sifat tanaman sekaligus hewan. Organisme ini merupakan organisme eukaryotik dengan struktur-struktur tubuh yang dapat dijumpai pada sebagian besar alga, namun mereka juga memiliki kerongkongan sehingga mereka dapat memasukkan partikel ke dalam tubuhnya. Mereka memiliki satu flagella yang panjang dan bisanya berenang dengan cara menarik diri mereka melalui air. Beberapa di antaranya melakukan gerakan amoeboid. Organisme ini tidak memiliki dinding sel, namun mereka memiliki lapisan luar yang keras yang tersusun dari protein yaitu pellicle, yang memiliki fungsi yang sama seperti dinding sel. Euglenophyta memiliki chlorophyl a dan b beberapa carotenoid dan biasanya mereka terlihat berwarna hijau rumput. Euglena umum ditemukan di perairan yang kaya akan nutrien.contoh Euglena (Air tawar, air laut;)
 7. Cryptophyta
Cryptophyta adalah kelompok uniseluler yang unik yang tidak memiliki kedekatan dengan kelompok alga lainnya. Kelompok ini merupakan organisme eukaryotik, dan mereka juga memiliki kerongkongan. Semua spesies kelompok ini memiliki flagel, bersifat motil, dan memiliki satu atau dua kloroplast serta memiliki chlorophyl a dan c, phycocyanin dan phycoeretrin serta beberapa carotenoid yang memberikan warna kecokelatan pada tubuh mereka. Cryptomonas (Air tawar, air laut;). memiliki 1-2 kloroplas cokelat dan dapat melakukan fotosintesa ataupun bertahan hidup menggunakan bakteri. Pada umumnya tidak digunakan sebagai pakan pada lingkungan budidaya, namun demikian populasi di alam merupakan makanan bagi rotifer, kerang, tiram, dan larva udang.

8. Phyrrophyta
Dalam kelompok ini terdapat dinoflagellata yang merupakan suatu kelompok organisme uniseluler yang unik yang memiliki dua flagella dan umum dijumpai di air tawar maupun air laut. Kelompok ini merupakan organisme eukaryotik.. Salah satu ciri khas kelompok organisme ini adalah keberadaan dinding sel yang terbuat dari lapisan selulosa. Akan tetapi ada beberapa organisme yang tidak memiliki dinding sel ini. Organismen ini memiliki dua flagella. Banyak organisme dari golongan ini yang memiliki trichocyst, yaitu struktur protein yang dapat dikeluarkan dari permukaan sel untuk melindungi diri dari predator. Fenomena ‘red tide’ adalah peristiwa yang dihubungkan dengan ledakan (berkumpulnya) dinoflagellata karena adanya pigmen kemerahan yang terakumulasi dalam organisme-organisme ini dan dalam jumlah yang besar yang terjadi pada kondisi lingkungan tertentu. Beberapa dinoflagellata menyebabkan peracunan pada kerang-kerangan dan menyebabkan pengakumulasian neurotoxin dalam konsentrasi tinggi. Beberapa spesies merupakan parasit bagi ikan yang menyebabkan masalah seperti ‘velvet disease’. Sebagian besar spesies bukan merupakan makanan ikan karena ukurannya terlalu besar untuk dikonsumsi.Ceratium (Air tawar;). Peridinium (Air tawar, air laut;)


Didalam proses kultur microalgae yang terpenting adalah melakukan seleksi spesies-spesies yang akan dijadikan kultivan untuk kepentingan budidaya perikanan secara luas dan tujuan-tujuan khusus lainnya yang bahan bakunya diambil dari sel algae. Biasanya untuk seleksi spesies calon kultivan, berdasarkan kepada ukuran sel, nilai nutrisi, dan kemudahan teknik kultur pada kondisi dan iklim dimana mereka digunakan. Banyak jenis mikroalgae yang digunakan untuk kepentingan budidaya perikanan, akan tetapi beberapa spesies algae yang popular dan dominant digunakan adalah; Nannochloropsis oculata (2-4 μm), Isochrysis galbana (5-7 μm), Tetraselmis chuii (7-10μm), Chaetoceros gracilis (6-8 μm), Dunaliella tertiolecta (7-9 μm), dan beberapa spesies dari Chlorella sp(3-9 μm). Khusus untuk Nannochloropsis oculata yang sering disebut sebagai chlorella jepang (Maruyama et al, 1986), digunakan sebagai pakan rotifer yang penting peranannya bagi kelangsungan hidup larva ikan dan udang.
Mikroalgae dapat menyerap nutrient dari seluruh lapisan perairan, karena bisa mengabsorpsi langsung melalui membrane sel. Salah satu tujuan kukltur algae adalah untuk mendapatkan kelimpahan sel yang tertinggi didalam periode waktu yang singkat. Didalam kondisi perairan alami, konsentrasi trace metal biasanya cukup terpenuhi, tetapi kandungan makro nutrient Nitrat dan fosfat biasanya terbatas. Untuk Fosfor biasanya terbatas keberadaannya diperairan tawar dan Nitrat biasanya terbatas diperairan laut (Darley, 1982). Kultur microalgae akan tumbuh baik didalam media kultur dengan kandungan nutrient makro dan komposisi trace metal daripada perairan alami. Biasanya kandungan Nitrat didalam kultur microalgae secara intensif bisa mencapai 100-1000 kali lebih tinggi daripada kondisi di alam. Didalam intensif kultur microalgae dan atau kultur microalgae di laboratorium media kultur algae yang digunakan disuburkan terlebih dahulu dengan nutrient makro, mikro, trace metal, vitamin dan zat chelator sangat penting untuk memperlancar proses penyerapan sel algae akan trace metal untuk melakukan proses fotosintesa-pembentukan biomassa.
Berikut merupakan fungsi mikroalga secara umum :
1. Sumber makanan dan nutrsi bagi :
- Moluska dan bivalvial
- Zooplankton ( Rotifera, Dapnia, Artemia)
- Tahap awal hingga tahap akhir pada banyak spesies udang
- Tahap awal pertumbuhan juvenil beberapa spesies ikan
2. Digunakan sebagai green water technology sebagai penstabil kualitas air ( sebagai nutrisi bagi larva dan sebagai komtrol mikroba)
3. Sebagai suplemen makanan, kosmetik, energi, dan lain - lain
Nilai Nutrisi Sel Microalgae
Pada umumnya nilai nutrisi mokroalgae dihubungkan langsung dengan spesies, suplai nutrient, cahaya, dan kondisi fisika kimia selama pertumbuhan selnya. Sebagai contoh, ketika Monodus subterraneus tumbuh ekponensial, sel algae mempunyai tingkat respirasi dan fotosintesa yang tinggi, dan kandungan proteinnya lebih dari 70 % berat kering serta tingginya produksi klorofil dan asam nukleat, tetapi mempunyai kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah (fogg, 1959). Sebaliknya pada kondisi kandungan nitrogen rendah, sel algae mempunyai tingkat fotosintesa dan respirasi yang rendah pula, serta diikuti kandungan protein kurang dari 10 %, serta terjadi tingginya kandungan karbohidrat dan lemak.
 


0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com